Kamis, 10 Maret 2016

Pelantikan Pramuka Penggalang SMP Labschool Rawamangun 2016

Pelantikan Pramuka Penggalang Gugus Depan 03.359-03.360 SMP Labschool Jakarta



Pada hari Sabtu, 27 Februari 2016, SMP Labschool Jakarta mengadakan pelantikan untuk siswa-siswi kelas 7 untuk dilantik menjadi pasukan penggalang gugus depan 03.359-03.360. Untuk pelantikan itu, kami harus membawa dan memakai seragam dan peralatan pramuka yang lengkap. Di baju kami harus ada tanda pelantikan, WOSM, tanda regu, kwarda daerah, pita cabang, dan peluit, peluit di kanan bagi ketua dan di kiri bagi wakil dan anggota. Kami juga harus membawa tongkat berwarna kuning-merah-kuning dan bagi ketua dan wakil diikatkan bendera regu. Kami juga harus membawa tali pramuka, bendera semapur, dan buku SKU karena buku SKU itu akan diisi. Kami juga harus membawa makanan dan minuman sendiri karena sekolah tidak menyediakan makanan dan minuman.
Pukul 06.30, kami semua sudah harus berkumpul di halaman depan masjid/sanggar untuk melakukan apel pembukaan. Setelah itu, kami menaiki tronton menuju tempat pelantikan, yaitu Studio Alam TVRI, Cilodong, Depok. Dalam 1 tronton, ada sekitar 4 regu.
Setelah sampai di sana, kami langsung berkumpul untuk melakukan apel pembukaaan. Kemudian, kami menyimpan tas kami agar tidak menjadi beban tambahan selama pelantikan. Yang perempuan menaruh tas di bawah tenda sementara yang laki-laki menaruh tas didalam pondok.
Tentu saja kami tidak langsung dilantik, tapi diuji dulu kemampuannya dan kesiapannya untuk menjadi pramuka penggalang gugus depan SMP Labschool Jakarta. Pertama-tama, kami diberikan kertas berisi soal-soal kepramukaan dasar yang harus diisi. Jika sudah selesai mengerjakan itu, kami diberangkatkan menuju pos-pos pengujian lainnya. Seharusnya ada 5 pos tetapi mungin karena keterbatasan waktu kami hanya sampai di pos keempat.
Pada pos pertama, kami harus hafal dan mengucapkan kode kehormatan pramuka, yaitu Trisatya dan Dasadharma, kami juga harus memberikan contoh penerapan Trisatya dan Dasadharma di kehidupan nyata. Di pos kedua, kami harus menghafalkan semapur. Kami diberi contoh gerakan semapur dari a sampai z dua kali lalu kami harus menebak kata yang dieja menggunakan semapur agar bisa menuju pos berikutnya.
Di pos ketiga kami harus menggunakan 2 tongkat dan 2 tali pramuka untuk membuat tandu dengan simpul pangkal dan simpul jangkar. Pada pos keempat, kami harus menggunakan tandu yang sudah kami buat di pos ketiga untuk menggotong salah satu anggota regu, anggota regu itu juga harus diperban di tempat yang ditentukan. Kami harus menandu anggota regu itu melewati halang rintang. Halang rintang itu adalah tali temali yang kami harus merayap di bawahnya atau meloncatinya. Juga ada bamboo yang disebar yang tidak boleh kami injak, hulahup yang kami harus lewati, dan kertas yang kami harus injak.
Setelah itu, kami kembali ke tempat awal kami berkumpul untuk melakukan pbb dan mengerjakan soal sandi pramuka. Lalu, kami diberikan waktu untuk solat bagi yang muslim. Kemudian, kami makan siang.
Setelah  itu, kami melakukan gladi resik upacara pelantikan sebagai latihan. Lalu, kami melakukan upacara pelantikan yang asli. Pertama, kami mengucapkan Dasadharma dan berdoa. Lalu Pak Ali Chudori menanyakan kesiapan kami untuk dilantik menjadi anggota pasukan penggalang gugus depan SMP Labschool Jakarta. Kemudian, 2 orang dari kami (laki-laki dan perempuan) maju ke depan untuk mewakili kami dilantik secara simbolik. Bersamaan dengan itu, kami masing-masing memasang pita nomor gudep di baju kami. Setelah itu kami menyanyikan lagu Himne Pramuka. Lalu, kami menonton teman-teman kami yang menjadi utusan untuk lomba semapur tampil. Kemudian kami pulang ke sekolah.

SAKSI Labschool Rawamangun 2016

 SAKSI

SAKSI adalah kependekan dari Studi Apresiasi dan Kepemimpinan Siswa Indonesia. Sebelum acara SAKSI itu sendiri, kami harus melakukan pra-SAKSI, yang dilakukan pada bulan Desember dan Senin, Selasa, Rabu sebelum SAKSI yang diadakan pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu. Pra-SAKSI pertama pada bulan Desember adalah pengenalan awal SAKSI, pada saat itu juga diputarkan video SAKSI tahun lalu dan lokasi SAKSI tahun 2016 ini yaitu di Dodiklatpur Gunung Bunder, Jawa Barat. Yaitu tempat latihan tentara Indonesia. Disana kami juga dilatih oleh para tentara. Selama pra-SAKSI dan SAKSI, kita harus berkumpul ke sumber suara jika ada peluit dibunyikan.
Pada pra-SAKSI hari Senin, kami dikumpulkan di teater kecil  jam 13.00 untuk mencatat jadwal pra-SAKSI dan SAKSI, perlengkapan yang dibutuhkan selama SAKSI, dan detail pembuatan tongkat dan vandel. Saat mencatat tongkat dan vandel, kami harus diberi waktu oleh kakak OSIS, jika hitungannya sudah selesai, kami harus mengangkat kedua tangan kami  untuk memastikan tidak ada yang melanjutkan menulis. Pada hari Senin itu juga, kami memutuskan ketua dan wakil kelompok serta mengundi jenis penampilan untuk pensi pada waku SAKSI.
Pada hari Selasa, seharusnya kami melakukan lari pagi tapi dibatalkan karena kondisi hujan. Oleh karena itu, kami hanya melakukan senam lalu latihan baris-berbaris di hall masjid lalu langsung menuju auditorium untuk mendengarkan materi kepemimpinan oleh Pak Arif Rachman. Setelah itu, kami membuat tongkat dan vandel. Seharusnya kami membuat keduanya berbarengan tapi karena tongkatnya belum siap kami mengerjakan vandel dulu. Vandel itu membutuhkan waktu agak lama karena vandel itu terdiri dari banyak hal yang harus dikerjakan terpisah, misalnya, kepangan merah putih, lambang provinsi dan keterangannya, dan corak provinsi.
Setelah itu, kami mengerjkan tongkat. Pertama-tama, kami mengamplas tongkatnya agar halus. Lalu dicat. Setiap ada cat yang tumpah ke lantai hall masjid berarti 1 seri. Oleh karena itu kami membawa banyak koran agar cat yang tumpah tidak langsung jatuh ke lantai tapi ke koran dulu. Tongkat itu juga harus berwarna-warni sesuai petunjuk dari kakak OSIS. Catatan tongkat dan vandel yang dibuat pada hari Senin menjadi tidak dibutuhkan karena kakak pembimbing sudah menyatatnya sendiri secara rapi dan jelas. Waktu pengecatan tongkat itu juga cukup lama sehingga pada saatnya pulang banyak yang belum selesai dan pengecatan tongkat harus dilanjutkan pada hari Rabu.
Pada hari Rabu, kita melakukan lari pagi dan latihan baris-berbaris sebentar. Setelah itu, kami menuju auditorium lagi untuk mendengarkan materi dari BNN. Materi dari BNN cukup menarik karena pembicaranya menggunakan banyak properti. Saat itu juga sempat mati lampu namun pembicara mengisinya dengan pertunjukan memutar piring di tongkat. Setelah itu kami melanjutkan mengecat tongkat sekaligus pengarahan lebih lanjut untuk pensi, yang terpilih ikut fashion show dan kultum, dan kami diberi kertas daftar perlengkapan dan baju loreng untuk SAKSI. Hari Kamis kami dikumpulkan sebentar untuk pembagian nametag.
Pada hari Jumat, kami datang  ke sekolah dari jam 6 pagi agar perjalanan tidak terlalu lama. Kami menuju ke tempat SAKSI dengan tronton, 1 tronton berisi sebagian kelas. Karena kondisi jalan, kami harus diturunkan beberapa jauh dari tempat SAKSI. Jalannya menurun dan cukup jauh sehingga membuat kami agak lelah apalagi sambal membawa barang bawaan yang berat. Sesampai di lapangan SAKSI, kami melakukan apel pembukaan lalu berjalan ke barak untuk beristirahat sebentar lalu  solat di barak lalu makan komando. Setelah itu, kami pergi ke mushola untuk mendengar materi dari Sioux tentang ular dan menonton peragaan busana. Lalu, kami mendengarkan materi tentang kepemimpinan dari para pelatih. Setelah itu kami tidur.
Pada hari Sabtu, setelah solat subuh kami berkumpul di depan barak untuk melakukan senam pagi. Setelah itu, kami melakukan outbond. Lalu, kami melakukan upacara pelantikan dan makan. Kemudian kami diberikan waktu sebentar untuk bermain-main dan menemui ibu kami yang saat itu dibolehkan datang. Setelah itu kami pergi ke air terjun untuk bermain air. Lalu, kami ganti baju dan solat lalu pensi.

Pada hari Minggu, setelah solat subuh kami langsung berkemas-kemas. Setelah itu, kami makan lalu melakukan upacara penutupan lalu langsung pulang ke sekolah.