Kamis, 10 Maret 2016

SAKSI Labschool Rawamangun 2016

 SAKSI

SAKSI adalah kependekan dari Studi Apresiasi dan Kepemimpinan Siswa Indonesia. Sebelum acara SAKSI itu sendiri, kami harus melakukan pra-SAKSI, yang dilakukan pada bulan Desember dan Senin, Selasa, Rabu sebelum SAKSI yang diadakan pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu. Pra-SAKSI pertama pada bulan Desember adalah pengenalan awal SAKSI, pada saat itu juga diputarkan video SAKSI tahun lalu dan lokasi SAKSI tahun 2016 ini yaitu di Dodiklatpur Gunung Bunder, Jawa Barat. Yaitu tempat latihan tentara Indonesia. Disana kami juga dilatih oleh para tentara. Selama pra-SAKSI dan SAKSI, kita harus berkumpul ke sumber suara jika ada peluit dibunyikan.
Pada pra-SAKSI hari Senin, kami dikumpulkan di teater kecil  jam 13.00 untuk mencatat jadwal pra-SAKSI dan SAKSI, perlengkapan yang dibutuhkan selama SAKSI, dan detail pembuatan tongkat dan vandel. Saat mencatat tongkat dan vandel, kami harus diberi waktu oleh kakak OSIS, jika hitungannya sudah selesai, kami harus mengangkat kedua tangan kami  untuk memastikan tidak ada yang melanjutkan menulis. Pada hari Senin itu juga, kami memutuskan ketua dan wakil kelompok serta mengundi jenis penampilan untuk pensi pada waku SAKSI.
Pada hari Selasa, seharusnya kami melakukan lari pagi tapi dibatalkan karena kondisi hujan. Oleh karena itu, kami hanya melakukan senam lalu latihan baris-berbaris di hall masjid lalu langsung menuju auditorium untuk mendengarkan materi kepemimpinan oleh Pak Arif Rachman. Setelah itu, kami membuat tongkat dan vandel. Seharusnya kami membuat keduanya berbarengan tapi karena tongkatnya belum siap kami mengerjakan vandel dulu. Vandel itu membutuhkan waktu agak lama karena vandel itu terdiri dari banyak hal yang harus dikerjakan terpisah, misalnya, kepangan merah putih, lambang provinsi dan keterangannya, dan corak provinsi.
Setelah itu, kami mengerjkan tongkat. Pertama-tama, kami mengamplas tongkatnya agar halus. Lalu dicat. Setiap ada cat yang tumpah ke lantai hall masjid berarti 1 seri. Oleh karena itu kami membawa banyak koran agar cat yang tumpah tidak langsung jatuh ke lantai tapi ke koran dulu. Tongkat itu juga harus berwarna-warni sesuai petunjuk dari kakak OSIS. Catatan tongkat dan vandel yang dibuat pada hari Senin menjadi tidak dibutuhkan karena kakak pembimbing sudah menyatatnya sendiri secara rapi dan jelas. Waktu pengecatan tongkat itu juga cukup lama sehingga pada saatnya pulang banyak yang belum selesai dan pengecatan tongkat harus dilanjutkan pada hari Rabu.
Pada hari Rabu, kita melakukan lari pagi dan latihan baris-berbaris sebentar. Setelah itu, kami menuju auditorium lagi untuk mendengarkan materi dari BNN. Materi dari BNN cukup menarik karena pembicaranya menggunakan banyak properti. Saat itu juga sempat mati lampu namun pembicara mengisinya dengan pertunjukan memutar piring di tongkat. Setelah itu kami melanjutkan mengecat tongkat sekaligus pengarahan lebih lanjut untuk pensi, yang terpilih ikut fashion show dan kultum, dan kami diberi kertas daftar perlengkapan dan baju loreng untuk SAKSI. Hari Kamis kami dikumpulkan sebentar untuk pembagian nametag.
Pada hari Jumat, kami datang  ke sekolah dari jam 6 pagi agar perjalanan tidak terlalu lama. Kami menuju ke tempat SAKSI dengan tronton, 1 tronton berisi sebagian kelas. Karena kondisi jalan, kami harus diturunkan beberapa jauh dari tempat SAKSI. Jalannya menurun dan cukup jauh sehingga membuat kami agak lelah apalagi sambal membawa barang bawaan yang berat. Sesampai di lapangan SAKSI, kami melakukan apel pembukaan lalu berjalan ke barak untuk beristirahat sebentar lalu  solat di barak lalu makan komando. Setelah itu, kami pergi ke mushola untuk mendengar materi dari Sioux tentang ular dan menonton peragaan busana. Lalu, kami mendengarkan materi tentang kepemimpinan dari para pelatih. Setelah itu kami tidur.
Pada hari Sabtu, setelah solat subuh kami berkumpul di depan barak untuk melakukan senam pagi. Setelah itu, kami melakukan outbond. Lalu, kami melakukan upacara pelantikan dan makan. Kemudian kami diberikan waktu sebentar untuk bermain-main dan menemui ibu kami yang saat itu dibolehkan datang. Setelah itu kami pergi ke air terjun untuk bermain air. Lalu, kami ganti baju dan solat lalu pensi.

Pada hari Minggu, setelah solat subuh kami langsung berkemas-kemas. Setelah itu, kami makan lalu melakukan upacara penutupan lalu langsung pulang ke sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar